lamriau.id-Pekanbaru, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menyatakan kesiapannya menjembatani pertemuan antara Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut direncanakan guna menyampaikan niat LAMR menganugerahkan gelar adat Melayu Riau kepada Presiden.
Hal itu disampaikan Gubernur Wahid usai menerima audiensi dan silaturahmi pengurus LAMR di kantor gubernur, Selasa (16/9/2025). Dalam kesempatan itu, LAMR secara resmi menyampaikan rencana pemberian gelar adat sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa Presiden Prabowo bagi masyarakat dan kebudayaan Melayu.
“Saya sangat mengapresiasi ini, dan saya siap menjembatani keinginan LAMR memberi gelar kepada Presiden,” kata Gubernur Wahid.
Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah tokoh adat, antara lain Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil. Hadir pula Datuk H. Zulkarnain Nurdin, Datuk H. Tarlaili, Datuk H. Jonnaidi Dasa, Datuk H. Raja Dahlius, Datuk M. Fadhli, dan Datuk Arman.
Ketua Umum DPH LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada Presiden Prabowo. Menurutnya, gelar adat Melayu Riau layak diberikan kepada Presiden sebagai tokoh yang dinilai memiliki kontribusi terhadap dunia Melayu, baik di dalam maupun luar negeri.
“Pak Prabowo pernah menerima gelar adat dari Malaysia. Kita menyebut beliau Datuk Seri Prabowo karena memang gelar itu sudah ada. Sekarang kami di Riau, merasa juga patut memberi penghormatan atas jasa beliau bagi Melayu di sini,” ujarnya.
Datuk Seri Taufik menjelaskan, rencana pemberian gelar adat ini merupakan hasil rekomendasi dari Musyawarah Kerja LAMR se-Riau yang digelar pada Mei 2025 lalu. Dalam forum tersebut, seluruh perwakilan LAMR kabupaten/kota menyepakati usulan pemberian gelar adat kepada Presiden Prabowo Subianto.
Menurut LAMR, Presiden Prabowo telah menunjukkan perhatian yang besar terhadap budaya Melayu, antara lain melalui dukungannya terhadap pencak silat, yang merupakan warisan budaya Melayu. Ia juga dikenal sering mengenakan pakaian adat Melayu dalam berbagai acara, serta pernah menggelar turnamen pencak silat bertajuk Piala Hang Tuah.
Selain itu, Presiden Prabowo dinilai memiliki peran signifikan dalam penertiban kawasan hutan dan perkebunan ilegal di Riau. Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah pusat diketahui telah menyegel hampir satu juta hektare kebun sawit ilegal, sebagian besar berada di wilayah Riau.
LAMR menilai langkah ini merupakan gebrakan nyata yang belum pernah dilakukan sebelumnya. “Selama bertahun-tahun, data tentang kebun ilegal itu hanya angka di atas kertas. Tapi Datuk Seri Prabowo berani bertindak nyata,” kata Datuk Seri Taufik.