lamriau.id-Pekanbaru, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, meluahkan harapan masyarakat Riau kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Selain harapan PHR berkantor pusat di Riau, maskapai minyak nasional itu diminta memperhatikan tenaga kerja tempatan, pembangunan usaha menengah, kecil, mikro (UMKM), juga mengambil andil dalam aktivitas budaya, bahkan penelitian maupun penerbitan buku.
“Kami teragak-agak untuk mengajukan penerbitan buku misalnya karena begitu banyaknya harapan masyarakat kepada PHR yang disampaikan kepada LAMR, ” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum DPH) LAMR Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil,, dalam peluncuran buku eksklusif dan web _Melayu Lestari_ yang dimanejeri Prodonggo di balai LAMR, Jumat malam (15/8).
Hadir dalam acara tersebut Datuk Seri Setia Amanah Gubernur Riau H. Abdul Wachid, Datuk Seri Lela Junjungan Negeri Kajati Riau Akmal Abbas, dan Kapolda Riau Irjen Dr Herry Heriawan. Dari PHR hadir Dirut Utama PHR Ruby Mulyawan, General Manager PT Pertamina Hulu Rokan Zona Rokan Andre Wijanarko, dan Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Rokan Eviyanti Rofraida.
Sebelumnya, Datuk Seri Taufik mengatakan, LAMR khususnya sangat mengapresiasi penerbitan buku ini yang dikerjakan berkat kerja sama beberapa lembaga seperti Tempo Institute dan Yayasan Arung Lintang Riau. Hal semacam ini ditunjukkan secara tradisi Melayu yang memang menghargai buku, misalnya melalui prosesi prngarakan buku dan penyimpanan naskah bukan hanya sebagai sumber ilmu, tetapi juga magis.
Buku ini berisi informasi tentang jejak warisan objek kebudayaan Melayu Riau yang perlu direkam dan dilestarikan. PHR yang beroperasi di Provinsi Riau memandang budaya sebagai kekayaan nilai yang perlu dijaga agar tetap lestari bersama generasi.
Selesai acara, disaksikan Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAMR Datuk Seri Marjohan Yusuf, Datuk Seri Taufik menyerahkan buku kepada Dirut PHR Ruby. Selain itu diserahkannya juga proposal penulisan _Kalam Budaya Melayu Riau_ yang berisiaktivitas kemelayuan lengkap.
Tanggung Jawab
Datuk Seri Taufik dengan sindiran halus juga menyampaikan pertanyaan beberapa masyarakat, mengapa pesta rakyat yang dilaksanakan seiringan dengan peluncuran buku dan web itu dilaksanakan satu malam saja. “Saya jawab karena PHR ingin sehari-hari di sini melalui kegiatan LAMR di belakang (Sentra Budaya Ekonomi Kreatif, Red.). Iya kan Pak Dirut, ” kata Datuk Seri Taufik yang disambut senyum simpul Dirut Ruby dan Gubernur Wahid.
Yang jelas, dalam kata sambutannya, Dirut PHR Ruby mengatakan, PHR sebagai perusahaan yang beroperasi di tanah Melayu tidak hanya fokus pada industri migas, tetapi juga memiliki tanggung jawab menjaga keberlanjutan budaya. Nilai-nilai kemelayuan disebut menjadi bagian penting dalam perjalanan PHR bersama masyarakat Riau.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid menyambut baik inisiatif PHR. Ia menilai penerbitan buku _Melayu Lestari_ sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat pendidikan budaya Melayu dan mengembangkan potensi wisata budaya.
“Kami berharap upaya ini konsisten dan berkesinambungan. Buku ini bisa menjadi jembatan informasi bagi generasi muda sekaligus memperkuat persatuan melalui nilai-nilai kearifan lokal,” kata Datuk Seri Wahid, seraya mengingatkan, selain berkontribusi di sektor energi, PHR juga menjalankan program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan lingkungan.