lamriau.id-Pekanbaru, Dukungan untuk terwujudnya Daerah Istimewa Riau (DIR) makin berkembang. Dukungan tidak saja berbentuk surat, tapi melaksanakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan DIR atas inisiatif sendiri.
Demikian Ketua Badan Pekerja Perwujudan DIR yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau (Ketum DPH LAMR) Provinsi Riau, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil dalam acara diskusi terpumpun (FGD – Focus Group Discussion) yang dilaksanakan Jejak Sejarah dan Pariwisata, Senin (30/6).
Hadir juga dalam acara itu Ketua Penyusunan Naskah Akademis DIR Prof Dr Junaidi, M. Hum. Selain itu Yang Diprttuan Agung Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan T. Nizar, Pangeran Kesultanan Pelalawan T. Nasrun, Timbalan Mangkubumi Mangkuduraja Siak T. Toha, dan Wakil Ketua Kekerabatan Kerajaan Inderagiri Raja Iskandar. Hadir pula sejumlah tokoh seperti Ketua Forum Koordinasi Umat Antaragama K. H. Abdurrahman Komarudin dan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Riau Drg. Burhanuddin Agung, M.
Menurut Datuk Seri Taufik, sekitar satu bulan BPP DIR diluncurkan, bentuk dukungan dari masyarakat mereka terima secara beragam. Berbentuk surat yang bahkan tak sedikit yang diantarkan langsung sudah melebihi 120 surat. Selain itu dua kegiatan diskusi tentang DIR dan dua kali pertemuan berskala provinsi, ikut membicarakan DIR.
Dengan inisiatif sendiri, sempat diadakan zoom meeting DIR oleh Riau Research Central, disusul rapat kerja ICMI Riau, dan pertemuan guru di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) Riau. “Terbaru, ya, FGD Wacana DIR yang diselenggarakan Jejak Sejarah dan Pariwisata ini, ‘ kata Datuk Seri Taufik.
Pihaknya, lanjut Datuk Seri Taufik, tentu menyambut baik inisiatif tersebut. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa DIR merupakan keinginan masyarakat. Di sisi lain, dapat mensosialisasikan DIR itu sendiri yang meskipun konstitusional, tapi memerlukan penerangan lanjutan karena bukan perkara rutin.
Dalam kesempatan itu, Datuk Seri Taufik menjelaskan langkah yang sudah dibuat BPP DIR. Di antaranya penyusunan naskah akadamis dan berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan DPR maupun DPD RI.
Sementara Ketua Jejak Sejarah dan Pariwisata M. Ishak mengatakan, diskusi terpumpun mereka laksanakan sebagai wujud dukungan kepada DIR. Acara ditutup dengan foto bersama dan pernyataan menolak hoaks dan berita negatif mengenai DIR.