Beranda / Anugerah / Datuk H. Wasnury Marza

Datuk H. Wasnury Marza

Bagikan

Datuk H. Wasnury Marza gelar Datuk Setia Perkasa lahir di Rengat Kabupaten Indragiri pada tanggal 16 Maret 1946. Ayahandanya bernama Muhammad Ali Radhillah bin Muhammad, keturunan keturunan dari Panglima Dalam Kerajaan Indragiri.

Ibundanya bernama Zaurah binti Thamin, keturunan dari Suku Penghulu atau Datuk Setia Perkasa Pucuk Aur Dusun Nan Lima Lubuk Sitarak Kelayang. Sementara isterinya bernama Encik Harsiah, keturunan dari Bendahara Kerajaan Indragiri.

Ayahanda dari Vendra Wasnury, SE. M. Comer (Australia), Ninno Wastikasari, S.E. M.Si, Winny Agriany, S.Sos, Rendra Wasnury, S.E., MIB  (Australia), Witriany Wasnury, S.Sos dan drg. Winda Harsianti ini menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat di Rengat, SMP Negeri di Rengat, pindah ke SMP Negeri 1 Bagansiapiapi tamat tahun 1963. Selanjutnya  meneruskan ke STM Bukittinggi tamat tahun 1966 Jurusan Bangunan Air Jalan. Lulus dari STM Bukittinggi Wasnury melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Sipil salah satu perguruan tinggi di Jakarta.

Ketika di Bukittinggi, Wasnury bergabung dengan Tim Kesenian Sumatera Barat bersama Ibu Syofyani Bustamam dengan suami beliau Bapak Yusaf Rachman (alm) sebagai pimpinan musik. Di kota ini, Wasnury memperdalam ilmu bidang seni tari selama tiga tahun.

Kiprahnya di bidang seni membanggakan. Sebelumnya dia pernah menjuarai Tari Serampang Dua Belas se-Kabupaten Indragiri tahun 1960 di Rengat. Kemudian pernah mengikuti Festival Serampang Dua Belas Se- Sumatera di Medan bergabung bersama Ibu Tengku Nazli. Bersama Ibu Tengku Nazli ini berhasil menjadi juara tari Serampang Dua Belas Se-Indonesia. Selain itu, membuat Tari Makyong dari Kepulauan Riau atas arahan Pemerintah Daerah Provinsi Riau.

Tari-tari yang diciptakan:

  1. Tari Besolang di Rengat, Juara Festival Tari Se-Provinsi Riau Tahun 1970.
  2. Tari Rebung Berbunga dari Talang Mamak, pernah mewakili Provinsi Riau ke Pekan Tari Se- Sumatera di Medan dan Se-Indonesia di Jakarta atas arahan BapakK. Nizami Jamil sebagai Kepala Seksi Kebudayaan Dinas P&K Provinsi Riau.
  3. Tari Rentak Bulian, Talang Mamak. Pernah keliling dunia bersama Tim Kesenian Riau antara lain ke: Prancis, Spanyol, Jerman, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Kunming China.
  4. Tari Putri Berandam, mengisahkan bagaimana seorang Putri Raja Indragiri berhias bersama Mak Andam ketika akan di
  5. Sendra Tari Rakit Kulim menjemput Raja ke Melaka arahan Bapak Taufik Effendi Area pementasan beberapa kali di Pekanbaru.
  6. Tari Kolam Loyang, menceritakan Puteri Khayangan mandi di kolam loyang yang akhirnya disebut asal nama negeri menjadi “Kelayang” yang ada saat ini.
  7. Tari Jogi, Kota Madya Batam menceritakan ketika malam purnama para nelayan mencari ikan di laut, para isteri-isteri dan anak-anaknya yang tinggal di kampung menghibur diri dengan menari Jogi bersama-

Jabatan:

  1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Madya Batam,Tahun 1988-1993.
  2. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Madya Pekanbaru Tahun 1993-2002.
  3. Kepala Sub-Dinas Perbekalan dan Peralatan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau Tahun 2002 – 2003

Tahun 2003 akhir pensiun.

Lihat Juga

Radio Republik Indonesia (RRI) Pekanbaru

Bagikan Langkah awal eksistensi Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) di Pekanbaru adalah ketika Pemerintah Republik ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!