Koba biasanya ditampilkan bersempena perayaan-perayaan komunal seperti perhelatan pernikahan, sunat rasul, mencukur anak, dan lain-lain. Di masa lalu, tukang koba adalah seorang profesional yang mengadakan pertunjukan di tempat-tempat keramaian (seperti di los-los pasar). Namun, sekarang penampilan koba lebih banyak bersifat undangan, baik di rumah-rumah perorangan atau untuk acara-acara perayaan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan pemerintah. Tempat penampilan koba tidak memerlukan ruang dan penataan khusus.
Menjelang koba disajikan, tukang koba biasanya makan sirih bersama-sama khalayak. Kemudian ia mendendangkan sejumlah pantun yang berisikan kisah singkat perjalanan hingga sampai di tempat berkoba, dan menyampaikan terima kasih kepada khalayak yang hadir. Adakalanya, khalayak membalas pantun-pantun yang disampaikan tukang koba. Bila tukang koba menggunakan alat musik, maka penceritaannya selalu diawali dengan pukulan-pukulan ritmis gendang babano.